Pages

Subscribe:

Labels

Senin, 24 Oktober 2011

WSBB - MITOS LAUT


"Dulu, sewaktu orang masih percaya kalau bumi itu datar, para pelaut tidak berani berlayar telalu jauh. Selain diyakini bisa jatuh dari bumi, mereka juga takut akan berakhir di pulau iblis."

"Pada waktu laju kapal hanya bergantung pada angin, perempuan dilarang naik ke kapal karena dianggap bisa membawa kesialan."

"Pembuat kapal di Skotlandia menyembunyikan keping emas di ceruk lunas (balok memanjang di dasar kapal) karena diyakini membawa keberuntungan."

"Paku pertama yang dipalukan ke lunas (balok memanjang di dasar kapal) seringkali diikat dengan pita merah agar kapal terlindung dari badai dan kesialan."

"Di pelabuhan Inggris, melempar sepatu setelah kapal berangkat adalah hal biasa. Hal ini diyakini bisa membawa keberuntungan."

"Keping perak yang ditaruh di bawah tiang kapal dianggap bisa menghindarkan kapal dan awaknya dari kapal."

"Pelaut di Laut Tengah menggambar mata di haluan kapal untuk menuntun kapal sampai ke tujuannya dan melindungi dari Evil Eye (mata iblis). Selain itu kadangkala mereka menuangkan minuman keras ke laut untuk meredakan badai."

"Nama Jum'at ternyata mengandung makna pantangan bagi para pelaut. Konon pernah ada seorang pelaut yang bernama Jum'at memberi nama kapalnya Jum'at dan berangkat berlayar pada hari Jum'at. Setelah berlayar, kapalnya tidak pernah terlihat lagi."

"Botol sampanye yang dipecahkan ke haluan kapal dalam upacara peluncuran kapal baru ternyata merupakan versi modern dari penyembahan dewa-dewi pada zaman Yunani dan Romawi kuno."

"Kapal tidak boleh diberi nama sembarangan, karena bila salah nama, kapal bisa mengalami kesialan. Selain itu, nama yang yang berakhiran 'a' biasanya dihindari. Tenggelamnya kapal Lusitania tahun 1915 memperkuat mitos ini."

"Burung elang laut dianggap sebagai burung suci. Kedatangannya diyakini sebagai tanda datangnya badai. Uniknya lagi, bila burung ini meninggalkan kotoran di dek, kotoran ini tidak boleh dibersihkan selain oleh angin atau udara."

"Membawa mayat ke atas kapal dianggap tidak membawa keberuntungan. Mayat harus segera dilemparkan ke laut. Tapi, bila terpaksa harus diangkut ke atas kapal, mayat harus ditaruh melintang dan bila telah sampai ke tujuan harus segera diturunkan sebelum para penumpang turun."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar