Pages

Subscribe:

Labels

Senin, 24 Oktober 2011

PERSAMAAN GERAK ROTASI BENDA TEGAR


Persamaan Gerak Rotasi Benda Tegar
http://belajar.kemdiknas.go.id/images/edukasi/blank.gif
Kecepatan Sudut

Dinotasikan dengan http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no5a.gif, satuannya rad/s atau putaran/s.
Kecepatan sudut rata-rata partikel adalah perubahan posisi sudut dibagi selang waktu. Dengan persamaannya dirumuskan sebagai:

 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no5b.gif

Keterangan:
∆θ = θ2 – θ1 =  perubahan posisi sudut dalam rad atau putaran
∆t = t2 – t1 = selang waktu dalam sekon


Kecepatan sudut sesaat

Dinotasikan dengan ω, satuannya rad/s atau putaran/s.

Untuk Δθ yang diambil kecil sekali (mendekati nol) maka kecepatan sudut rata-ratanya merupakan gradien garis singgung kurva posisi sudut terhadap waktu. Kecepatan sudut tersebut dinamakan kecepatan sudut sesaat. Secara matematis kecepatan sudut rata-rata dituliskan sebagai:

 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no5c.gif

Keterangan:
http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no5d.gif = turunan posisi sudut terhadap waktu
ω = kecepatan sudut (radian /sekon) atau dengan satuan lain yaitu rpm (rotation perminute)


Hubungan timbal balik  posisi sudut dari kecepatan sudut

Posisi sudut didapat dari kecepatan sudutnya dengan cara mengintegralkan kecepatan sudut.
Apabila posisi sudut awal partikel (t=0) adalah θ0, maka posisi sudut pada waktu t dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut:

ω = http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no5e.gif
Dengan menggunakan integral biasa dapat ditulis hubungan antara posisi sudut dari kecepatan sudut sebagai berikut:

 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no6a.gif

Keterangan:
θ0 = posisi sudut awal, satuannya radian
θt = posisi sudut setelah t sekon, satuannya radian
t  = lamanya berputar, satuannya sekon
ω = kecepatan sudut, satuannya radian/sekon


Percepatan sudut rata-rata

Dinotasikan dengan http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha2.gif , satuannya rad/s2 atau putaran/s2.
Percepatan sudut rata-rata dapat didefinisikan sebagai perubahan kecepatan sudut dibagi selang waktunya.

 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no7a.gif

Keterangan:
∆ω = ω2 – ω1 = perubahan kecepatan sudut dalam rad/s
∆t   = t2 – t1  = selang waktu dalam sekon


Percepatan sudut sesaat

Dinotasikan dengan http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gif, satuannya rad/s2 atau putaran/s2 
Untuk Δt yang kecil (mendekati nol) maka percepatan sudut rata-rata merupakan gradien garis singgung kurva kecepatan sudut terhadap waktu.
Besarnya percepatan sudut dirumuskan sebagai:

http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no7b.gif
Keterangan;
http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gif = percepatan sudut (rad/s2)
http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no7c.gif= Turunan kecepatan


Penentuan kecepatan sudut dari percepatan sudut

Kecepatan sudut dicari melalui percepatan sudut dengan cara mengintegralkan percepatan sudut yang telah diketahui. Secara matematis dapat diuraikan sebagai berikut:

http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gifhttp://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no7d.gif
dω = http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gifdt

http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/integral.gifdω = http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/integral.gifhttp://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gifdt
ωt0 = http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/integral.gifhttp://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gifdt
ωt = ω0 + http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/integral.gifhttp://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gifdt

Bila  konstan maka persamaannya menjadi:

 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no8a.gif

Keterangan:
ωt = kecepatan sudut akhir, satuannya rad/s
ω0 = kecepatan sudut awal, satuannya rad/s
 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gif = percepatan sudut, satuannya rad/s2
t   =  waktu yang ditempuh, satuannya sekon

Sedangkan posisi sudut untuk http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gif konstan dicari dengan persamaan:
θt0 +http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/integral.gifωt dt
θ
t+http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/integral.gif0http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gift) dt

 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no8b.gif
Keterangan:
θ0 = posisi sudut awal, satuannya rad atau putaran
θt = posisi sudut akhir, satuannya rad atau putaran

Gerakan dengan http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gif yang konstan dinamakan gerak berotasi  berubah beraturan.


Analogi gerak rotasi dengan gerak translasi

Dari persamaan s = θ r, jika keduanya didifferensialkan  terhadap waktu maka akan didapat:
http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/rotasi2.gif

http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no8g.gif

Keterangan:
v = kecepatan linier, satuannya m/s
ω = kecepatan sudut, satuannya rad/s
r = jari-jari lingkaran, satuannya m

Vektor kecepatan linier selalu menyinggung lintasan lingkaran. Kecepatan linier disebut kecepatan tangensial dan percepatannnya disebut percepatan tangensial.

Sedangkan hubungan percepatan tangensial dengan percepatan sudut sebagai berikut:

  v = ω r

 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no9a.gifhttp://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/panah.gifhttp://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no9b.gif


Percepatan sentripetal (as) adalah percepatan yang arahnya selalu menuju ke pusat lingkaran. Persamaannya dinyatakan sebagai:

 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no9c.gif

Percepatan linier total dari partikel yang bergerak melingkar adalah resultan dari kedua komponen percepatan.

 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no9d.gif

Besar percepatan totalnya adalah:

 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no9e.gif

Keterangan:
a = percepatan total, satuannya m/s2
at = percepatan tangensial, satuannya m/s2
as = percepatan sentripetal, satuannya m/s2


Secara garis besar hubungan antara besaran-besaran dalam  gerak rotasi dan gerak translasi dibuat tabel berikut ini:
                                                           
Hubungan antara Gerak Rotasi dan Translasi

 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no10a.gif


Contoh Soal

Sepeda motor balap mula-mula diam. Setelah start, 10 sekon kemudian kecepatan rodanya menjadi 36 putaran persekon.
a. Hitungkah percepatan sudut roda sepeda motor
b. Hitunglah jumlah putaran roda selama 10 sekon

Penyelesaian:

Diketahui:
Δ t = 10 sekon
Δ ω = 36 putaran/sekon

Soal:
a. http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gif=  ... ?
b. θ = .... ?
    
Jawab:
a. http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gif = http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no11a.gif
        = http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no11b.gif
        = 3,6.2 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/pi.gif
        = 7,2 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/pi.gif rad/s2
        = 3,6 put/s2

b. θt = θ0 + http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/setengah.gift2
        = 0 + http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/setengah.gif. 7,2 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/pi.gif 102
        = http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/setengah.gif. 720 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/pi.gif
        =  360 http://belajar.kemdiknas.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/pi.gif rad
        = 180 putaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar