Pages

Subscribe:

Labels

Senin, 24 Oktober 2011

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM SUDUT


Hukum Kekekalan Momentum Sudut
http://www.e-dukasi.net/images/blank.gif
Momentum Sudut       

Dinotasikan dengan L, satuannya kg.m2/s



Pada gerak rotasi momen inersia I merupakan analogi dari massa m dan ω merupakan analogi dari kecepatan linier v, maka rumus momentum sudut untuk gerak rotasi dapat dituliskan:

      http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no24c.gifhttp://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/panah.gif p = m.v  dan v = ω.r     maka dihasilkan  http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no24a.gif  

Dengan  L = momentum sudut dalam  kg. m2/s ; I = momen inersia dalam kg.m2   dan ω = kecepatan sudut dalam  rad/s.

Momentum sudut merupakan besaran vektor, maka arah dari momentum sudut dari sebuah benda berotasi adalah seperti berikut:



Hubungan momentum sudut dengan momen gaya

Analogi dengan hubungan impuls dan momentum maka hubungan momentum sudut dengan momen gaya dapat diperoleh :

        http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/tau.gif dt = dL    atau   http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no24b.gif                                  
                                
                                                            
dengan http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/tau.gif = momen gaya dan  dL/dt adalah turunan dari momentum sudut terhadap waktu


Hukum Kekekalan Momentum Sudut

Bila tidak ada gaya dari luar yang bekerja pada benda (http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/tau.gif= 0) maka berlaku hukum kekekalan momentum sudut yaitu :

a. untuk satu benda



I1 = momen inersia keadaan 1, ω1 = kecepatan sudut keadaan 1, L1 = momentum sudut keadaan 1
I2 = momen inersia keadaan 2, ω2 = kecepatan sudut keadaan 2, L2 = momentum sudut keadaan 2

b. untuk dua benda



I1. ω1 +  I2. ω2 = ( I1 + I2 )ω    http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/panah.gif Bila arah gerak searah
I1. ω1 -   I2. ω2 = ( I1 + I2 )ω    http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/panah.gif Bila arah gerak berlawanan arah

I1  =  momen inersia benda 1 dalam kg.m2 ;  ω1 = kecepatan sudut benda 1 dalam rad/s
I2  =  momen inersia benda 2 dalam kg.m2 ;  ω2 = kecepatan sudut benda 2 dalam rad/s
ω  = kecepatan sudut benda gabungan benda 1 dan benda 2 dalam rad/s


Gerak Menggelinding

Penerapan dari hukum kekekalan momentum sudut adalah :
- peloncat indah
- penari ballet
- kursi putar



Penari ballet berputar perlahan saat membentangkan tangannya. Ketika sang penari melipat tangannya di dada kecepatan putarannya bertambah, dan membentangkan kembali tangannya saat akan berhenti dari putaran. Pada kejadian ini berlaku  hukum kekekalan momentum yaitu momentum sudut saat membentangkan sama dengan momentum sudut saat melipat tangannya.

Gerak menggelinding terjadi bila sebuah benda melakukan dua macam gerakan secara bersamaan yaitu gerak translasi dan gerak rotasi.

Contoh gerak menggelinding.
Pada sebuah roda bekerja gaya sebesar F, benda bergerak pada bidang kasar.  Dalam hal ini ada dua jenis gerakan, yaitu : gerak translasi dan gerak rotasi.



- Gerak rotasi berlaku:

 http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/tau.gif= Ihttp://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gif http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/panah.gif   fges . R = I http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no27a.gif
 http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no27b.gif
 Keterangan:
a     = percepatan dalam  m/s2
fges  = gaya gesekan dalam  Newton (N)
R     = jari-jari roda dalam  m
I     = momen kelembaman dalam  kg.m2

- Gerak translasi berlaku:
ΣF = m.a
F – fges = m.a  



Keterangan:
F = Gaya luar dalam newton (N)
m = massa benda dalam kg

Contoh kasus berikut ini.

Sebuah roda ditarik oleh sebuah gaya sebesar 60 N pada tepi roda (gambar).  Roda bergerak mengelinding pada lantai kasar dengan koeffisien gesekan kinetis 0,4. Jika massa roda 5 kg dan jari-jari roda 1 m tentukan besarnya percepatan roda !



Penyelesaian :
Diket :  F = 60 N
           R = 1 m
           m =  5 kg
            µ = 0,4
Ditanya :  a = …… ?

Jawab :
http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no28a.gifhttp://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/setengah.gif.5.12 = 2,5 kg.m2

   http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/tau.gif = I http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/alpha.gif http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/panah.gif ( F + fges ). R = I http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no27a.gif

   http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no28b.gif

Pada gerak menggelinding berlaku hukum kekekalan energi mekanik
 http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_376/Image/no28c.gif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar